Khalifah Umar bin Abdul Aziz dan Sewadah Madu

Umar bin Abdul Aziz merupakan Khalifah yang memimpin pemerintahan Islam selepas masa Khulafatur Rasyidin berakhir. Dia masih memiliki hubungan dengan Khalifah Umar bin Khattab dan mewarisi beberapa sifat dari pemimpin kedua setelah Rasulullah meninggal itu.

Umar bin Abdul Aziz merupakan sosok yang sangat amanah dalam menjalankan tugasnya. Dia pun bahkan tidak mau menggunakan fasilitas negara untuk memenuhi kebutuhannya di luar tugas.

Suatu waktu, Umar ingin sekali makan roti dengan madu, karena sangat menyukai penganan yang berasal dari lebah itu. Dia lalu meminta kepada istrinya.

Tetapi, saat itu istrinya tidak memiliki madu sama sekali karena persediaannya habis. Sang istri kemudian menyuruh pembantu untuk membeli madu.

Istrinya lalu memberikan madu itu dan Umar sangat menyukainya. Tetapi, dia lantas bertanya, ”Dari mana kau dapatkan madu ini?”

”Aku menyuruh dua orang pembantu membeli madu itu dengan mengendarai hewan kendaraan pos yang biasa dipakai untuk mengantar surat,” jawab sang istri.

Mendengar perkataan itu, Umar berkata, ”Aku bersumpah, mengapa kau memberiku madu dengan memanfaatkan sarana milik kaum Muslim? Kau telah membuat hewan itu lelah hanya untuk memenuhi hasratku yang menginginkan madu. ”

Sang istri kemudian memberikan wadah sisa madu yang belum dikonsumsi kepada Umar. Dia lalu menjual sisa madu itu dan menyerahkan uang hasil penjualan itu kepada Baitul Maal.