Nabi Khidir dan Abdul Qadir Al-Jailani

Pada saat Abdul Qadir Al-Jailani pertama kali memasuki kota Baghdad, Khidir datang menemuinya lalu memberi isyarat kepadanya agar dia mematuhi apa yang diperintahkannya kepada Abdul Qadir. Kata Khidir, “Duduklah kamu di tempat ini dan janganlah beranjak sedikitpun hingga aku datang kembali kemari”.

Maka Abdul Qadir Al-Jailani duduk di tempat itu sampai tiga tahun. Pada tahun pertama, Khidir datang menjenguknya dan berkata, “teruskan saja tinggal di tempat ini sampai aku datang lagi menjengukmu kesini”.

Demikianlah, aku duduk di atas puing-puing reruntuhan kota Madani. Pada tahun pertama Abdul Qadir Al-Jailani tidak makan kecuali rerumputan saja yang dimakan dan tidak pernah minum walaupun hanya seteguk. Pada tahun kedua, Abdul Qadir Al-Jailani tidak makan walaupun rerumputan, tetapi hanya minum air saja selama satu tahun. Dan pada tahun ketiga, makan minum dan tidur pun mampu ditahan dan sama sekali tidak dilakukannya.

Pada suatu malam dan udara sangat dingin laksana salju, Abdul Qadir Al-Jailani mencoba memejamkan mata diatas reruntuhan istana Kaisar Persia di kota itu juga. Anehnya, pada malam itu dia bermimpi keluar mani (ihtilam) sebanyak 40 kali dan setiap kali bermimpi dia segera mandi wajib (mandi janabah / mandi junnub). Maka pada malam itu juga dia mandi junnub sebanyak 40 kali agar tetap dalam keadaan suci. Setelah mandi yang terakhir, dia segera bangun dan berdiri melakukan Ibadan supaya tidak tertidur lagi dan agar tidak bermimpi lagi.