Detik-Detik Wafatnya Nabi Muhammad SAW (2) Malaikat Turun Ke Bumi

Ketika Malaikat maut datang mendekat, Rasulullah menanyakan kenapa Malaikat Jibril tidak menyertainya. Kemudian dipanggillah Malaikat Jibril yang sudah bersiap di atas langit dunia untuk menyambut kedatangan Ruh kekasih Allah yang begitu Mulia ini.

”Jibril, katakan apa hakku nanti di hadapan Allah.” tanya Rasulullah dengan suara yang teramat lemah dan lirih.

”Pintu-pintu langit telah terbuka. Para Malaikat telah menanti Ruhmu. Semua Surga terbuka lebar menanti kedatanganmu.” jawab Malaikat Jibril.

Dan ternyata itu tidak membuat hati Rasulullah lega. Matanya masih begitu tampak penuh kecemasan.

”Engkau tidak senang mendengar kabar ini ya Rasul?” tanya Malaikat Jibril.
”Katakan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?” lanjut Rasulullah.
”Jangan khawatir ya Rasulullah. Aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku, ”Kuharamkan Surga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada di dalamnya.” jawab Malaikat Jibril.

Detik demi detik semakin berlalu. Saatnya Malaikat Izrail (Maut) melaksanakan tugasnya. Perlahan Ruh Rasulullah Shalallahu ‘alaihi Wa salam ditariknya. Tampak sekujur tubuh Rasulullah bersimbah keringat. Urat-urat lehernya menegang.

”Jibril, betapa sakitnya Sakratul Maut ini.” Rasulullah mengaduh lirih.

Fatimah tak kuasa menatap Ayahandanya. Dibiarkan matanya terpejam. Sayyidina Ali yang berada di sampingnya menunduk semakin dalam. Malaikat Jibrilpun memalingkan muka.

”Jijikkah engkau melihatku hingga engkau palingkan wajahmu Ya Jibril?” tanya Rasulullah pada Malaikat Jibril sang Penyampai Wahyu itu.

”Siapa yang sanggup melihat kekasih Allah direnggut ajal ya Rasul?” kata Malaikat Jibril.